Friday, June 22, 2012

TAWAFNYA IBU2
Warti dan ibu2 lainnya terkenal suka berbelanja.
Keroyalan jamaah haji Indonesia tidak dipungkiri lagi.
Ketika Warti + ibu2 rombongan haji sedang mengikuti kuliah Dhuha tampak gelisah.
Rupanya kegelisahan ibu2 disadari oleh ustadz.
Ustadz : “Tausiah siang ini sebentar lagi selesai.
Ibu2 : “ “Syukur Alhamdulillahhhhhhh!!!!”
Ustadz : “Sudah pada mau thawaf di Pasar Seng ya, kok kelihatannya nggak khusyu’”.
Ibu2 : “He he he tau aja pak ustadz”.


 JOKO NGOBROL
Di-sela2 selesai tawaf, Joko istirahat sambil ngobrol dgn Adi & Tono, Mereka membanggakan dirinya masing2.
Joko :” Dulu ayahku dipanggil oleh kawan dari Mesir, dia memberi hadiah naik haji”.
Adi : “Kalau ayahku dipanggil oleh presiden, untk menemani haji”.
Tono :” Wah, semua kalah, kalau ayahku kemarin dipanggil Tuhan, ketika menunaikan haji”.



JOKO HERAN
Joko melihat orang afganistan shalat di Masjidil Haram.
Jamaah tsb caranya berbeda yg mengundang pertanyaan.
Joko : “Mengapa orang Afghanistan kalau sedang berdoa sambil mengangkat Alqur’an?”
Tono : “La kalau mengangkat Injil dikira orang Kristen, dong”.


PEN yg gak kepakai... PENtil, PENtul. Kalau PENtel masih dipakai.

Ojo ngayani komen, tapi nglayani istri lebih seru. akan muncul inspirasi yg fresss.

  KOTAK AMAL
Joko : “Mengapa di Masjidil Haram tidak ada kotak amalnya ya?”
Tono : “Aku nggak mau jadi Marbotnya”.
Joko : “Memangnya kenapa?? Kan bangga bisa jadi marbot disini”.
Tono : “nggak cukup 2 hari untuk menghitung hasilnya?”
Joko : “Tapi kan uangnya bakal ratusan juta tuh sekali edar.”
Tono : “Atau kamu mau mengedarkannya?”


JOKO KWALAT
Joko melihat kawannya suka nonton orang tawaf.
Joko : “Sudah jauh2 kesini kerjanya kok cuma nonton orang thawaf. Mestinya kan zikir terus”.
Setelah komentari, Joko sajadahnya ketinggalan, tanpa ingat sama sekali dimana.
Joko : “Aku kehilangan sajadah, entah dimana??”.
Adi : “Makanya hati2 kalau berkomentar. Sedang nonton orang thawaf kan sudah dapat pahala. Itu cuma nonton doang.”
Joko : “Oh, begitu ya… aku sdh gak mau komentari lagi takut kwalat”.


 ADI-JOKO
Ketika melihat Hajar Aswad, Adi teriak2 histeris.
Adi : “Tidak, tidak! Tujuh tahun yang lalu saya masih melihatnya!”.
Adi : “Bahkan saya sempat menciumnya.”
Joko : “Tenanglah, kawan, tenanglah!”.
Adi : “Tentu sudah dipindahkan oleh Raja Arab!”.
Joko : “Istighfar, kawan, istighfar…,”.
Adi : “maaf…. Aku mimpi …… hampir hajar Raja????”


JOKO CARI PAHALA
Joko membantu menyiapkan makan siang di rombongannya.
Joko membersiahkan beberapa piring dan istirahat.
Warti : “Lho, yang lain kok nggak dibersihkan, Mas?”
Joko : “Wah, kalau saya bersihkan semua, saya bakal dibilang rakus pahala”.
Warti : “ Jangan cari alas an, bilang saja capek”.
Joko : ”Ooo bukan begitu, kasihan yang lain bakal nggak kebagian pahala.”
Warti : “Ah, kamu bisa aje.”


Kita pisah 200 hari saja, klimpukan. Bagaimana kalau pisah 200 tahun, ridu dendamnya di akhirat.

JOKO MENUNGGU
Joko menunggu Adi yg belum selesai menyelesaikan rukun hajinya, thawaf dan sa’i.
Janji di tunggu didepan pintu-25 Babus salam, tapi sudah 30 menit ditunggu tidak kunjung tiba.
Joko : “ Kita sabar. Menunggu di masjidil Haram ini dilipatkan 100.000 kali.”
Warti : “Pahalanya, maksudnya?”.
Joko : “Bukan. Maksud kita menunggunya serasa 100. 000 kali lipat lamanya”.


JOKO USUL
Joko : “Kalau jamaah haji Indonesia dibuatkan seragam, maka akan tampak sekali ketika thawaf”.
Warti : “Iya..ya, bukankah jamaah kita paling banyak?”.
Joko : “Tapi apa boleh pakaian ihrom berwarna merah putih???
Warti : “Memang tdk boleh, harus putih”.
Joko : “Disamping itu akan membuka pintu korupsi di DEPAG lagi?”.


 JOKO MABRUR
Warti : “Kamu kalau berdoa pakai nangis segala???”.
Joko : “Biar hajiku mabrur.”
Warti : “Lho, kalau nangis apakah benar mabrur?”
Joko : “Nggak juga sih. Tapi, minimal menuju mabrur.”


JOKO LUPA HITUNGAN TAWAF
Joko lupa menghitung putaran thawaf yg sudah ia lakukan, mungkin pikirannya ingat kampung.
Karena ragu, mengulang lagi dari awal.
Tapi setiap mengulang selalu saja lupa sebelum sampai hitungan ketujuh.
Joko terduduk istirahat, berdoa : “Ya Allah, sungguh Engkau Maha Tahu, kenapa Daku jadi pikun begini, kalau Daku banyak dosa ketika ditanah air, ampuni dosa2 ku ya Allah”.


JOKO TAWAF
Joko : “Mengapa orang thawaf arahnya putarannya ke kiri?”
Warti : “Memang ketentuannya begitu”.
Joko : “Kalau kita paksain, gimana?”.
Warti : “Coba saja ke kanan kalau berani, bisa terinjak – injak kamu”.


 POHON SUKARNO
Orang setempat atau sopir bus yang membawa jamaah haji, setiap jumpa dgn pohon, mengatakan :”oh itu Pohon Soekarno.”
Joko : “ Lha yg itu ada pohon mirip Pobon Soekarno tapi pendek, Lho, itu pohon apa?”
Sopir : “Oh, itu, Pohon Soekarno waktu masih kecil”.
Joko : “ Kalau pohon yg kering itu pohon apa?”
Sopir : “ Oh itu pohon SUKAR-NO GROW”.


   

No comments:

Post a Comment